09 May 2006



Mengenal File System di Linux

Ketika kamu membaca-baca Howto Linux, ada kemungkinan kamu bertanya-tanya "Apa sih maksudnya /etc/var/, /boot, /home?" "Apakah Linux mengenal istilah 'Drive A', 'Drive C, D'?" "Mengapa saya tidak menemukan file program seperti .exe, .com, dll di dalam Linux saya?" "Ada apa dengan cinta, eh Linux?" :) Untuk mengerti filesystem di Linux, kita perlu sedikit mengubah pengertian yang telah kita anut selama ini terhadap filesystem, khususnya filesystem di system operasi Windows. Oleh karena itu, artikel ini memerlukan asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Pemahaman terhadap filesystem di Windows
2. Pemahaman komputer secara umum, misalnya apa itu direktori, dsbnya.

Mungkin ada sebagian dari kamu yang berkata, "Tunggu dulu, apa sih maksudnya filesystem?" Dalam artikel ini, yang dimaksud dengan filesystem adalah suatu cara pengorganisasian file dan direktori di dalam suatu media penyimpanan (misalnya harddisk).

Direktori / Partisi
-------------------
Filesytem di dalam Linux sebenarnya ada persamaan dengan Windows, misalnya kedua OS sama-sama mengenai istilah 'root directory', memang di dalam Windows tidak terdapat direktori bernama 'root', tapi sebenarnya yang dimaksud dengan root direktori dalam Windows adalah ketika kamu berada dalam prompt C:/. Root direktori ini adalah tempat awal dimana nantinya semua direktori akan bercabang.

"Baiklah, sejauh ini saya masih mengerti. Yang saya tidak mengerti, Apa maksud dari /boot, /etc, /home itu? Mengapa Linux tidak mengenal 'Drive C, Drive D' dll?" Disinilah perbedaan cara organisasi file dari Linux. Kita bisa katakan bahwa /etc, /boot, dll itu adalah 'partisi' seperti yang dikenal dalam Windows (walaupun tidak sama persis. Sebab Windows hanya mengenal 1 partisi utama dan 3 partisi extended. Sedangkan di dalam Linux kita bisa membuat direktori atau partisi itu sangat banyak).

"Hmmm.. jadi /etc, /boot, /home itu bisa dikatakan sebagai partisi?" "Betul, tapi jangan mengunci dirimu dalam pengertian filesystem Windows. Sebenarnya kita bisa saja membuat direktori bernama 'C' atau 'D', tapi hal ini tidak ada gunanya atau hubungannya dengan organisasi file/direktori dalam Linux. Dalam Linux, file-file dikelompokkan lebih berdasarkan fungsi, jadi misalnya: semua file konfigurasi akan berada dalam direktori /etc.
Sedangkan Windows menggolongkan file berdasarkan Program, jadi misalnya program WinZip, maka boleh dibilang semua file program WinZip akan berada dalam direktori C:/Program Files/Winzip (kecuali kamu menginstallnya dalam direktori lain).

Ok, bagaimana? Sampai sini masih bisa nangkep artikel ini kan?

Penamaan file
-------------
Sistem penamaan file di dalam Linux lebih fleksibel. Dalam artian, tidak semua file memerlukan extension seperti halnya di dalam Windows. Jadi kamu tidak akan menemukan file berextension 'exe' atau 'com' di dalam Linux. File-file aplikasi di Linux tidak memerlukan extension. Extension file dalam Linux hanya berguna untuk menandakan apa fungsi dari file itu, misalnya extension 'conf' untuk file konfigurasi (misalnya: named.conf), extension 'sh' untuk file script.

Device = nama file :)
---------------------
Satu lagi yang menarik dari Linux. Device-device seperti floppy disk, harddisk, CDROM, modem, dll ditulis dalam bentuk sebuah file! Iya benar, mereka ada dalam bentuk file, kamu dapat melihatnya dalam direktori /dev/ (device).

DAFTAR DIREKTORI DALAM LINUX
----------------------------
/ == root direktory
/home == direktori tempat user menaruh filenya. Jadi misalnya user budi akan memiliki direktori home sbb: /home/budi/
/etc == direktori tempat semua file konfigurasi, baik dari program aplikasi maupun system Linux.
/bin == direktori tempat binary dari program-program yang bisa dijalankan.
/sbin == sama seperti /bin, tapi khususnya untuk program-program yang berkaitan dengan system.
/tmp == sama seperti direktori direktori temp pada Windows, namun pada Linux direktori /tmp ini akan dihapus secara periodik
/usr == direktori yang berisi file-file program yang tidak kritis/penting sekali.
/var == direktori tempat menaruh file-file yang berubah-ubah terus, seperti file log, dan mail.
/boot == direktori tempat menaruh file-file yang berkaitan dengan proses booting dari Linux
/dev/hda == harddisk IDE pertama kamu
/dev/hda1 == partisi pertama pada harddisk IDE pertama
/dev/hdb2 == partisi kedua pada harddisk IDE kedua
/dev/fd0 == floppy drive pertama
/dev/ttyS1 == serial port yang pertama
/dev/hdc == biasanya CDROM
/dev/sda == device pertama pada SCSI controller

Kesimpulan
----------
Memang ada kemungkinan kamu akan mengalami kesulitan di dalam filesystem Linux di awalnya. Tapi setelah kamu bergelut dan bereksperimen (misalnya memformat menginstall Linux secara manual, membuat partisi, dll) beberapa lama, kamu akan mulai melihat struktur filesystem Linux ini.

Semoga bermanfaat...!!!!

1 comment:

  1. Your are Nice. And so is your site! Maybe you need some more pictures. Will return in the near future.
    »

    ReplyDelete

silahkan isi Comment Anda :