13 May 2009

Tantangan Hati


Pernahkah kita mengalami hal seperti ini? ... ketika berniat untuk meninggalkan suatu perbuatan yang salah, terasa berat untuk "menang" sebab sepertinya tekanan pencobaan datang lebih keras dan kuat dari sebelumnya....


Adakah penjelasan ttg kasus di atas?

Tuhan Yesus menjelaskan fenomena ini dalam Lukas 11:24-26, Bahwa roh jahat ketika mengembara akan berpikir untuk kembali ke tempat semula .....................dan ketika mendapati rumah yg semula bersih dan teratur, ia akan mengundang roh jahat yg lain sehingga rumah itu akan makin kacau dari semula.

Setelah diperbaharui oleh Yesus, "Hati manusia" diperumpamakan sebagai rumah yg bersih dan rapi ttp yang mudah dihinggapi oleh roh jahat jika rumah tak berpenghuni.



Karena itu perhatikanlah bawah Roh Kudus sbg "penghuni" memegang peranan penting. Karena Dialah yang akan memelihara dan menjaga hati manusia. Roh jahat tidak akan pernah bisa mengambil alih posisi Roh Kudus tsb, jika kita benar2 telah menaruh posisi Roh Kudus sebagai penjaga hati kita. Roh Kudus akan aktif berperan setelah dengan rendah hati kita mengakui ketidakmampuan kita dan mengundang Dia. Sebaliknya boleh dikatakan Roh Kudus sangat menghormati keputusan manusia, shg tidak pernah memaksa masuk ke dalam hati manusia itu tanpa diundang walau Dia mampu melakukannya.



Dan selanjutnya ada hal lain mengapa Roh Kudus itu tidak bisa tinggal dalam hati manusia..?



Ada semacam ketakutan manusia untuk menerima Roh Kudus secara total. Hal ini perlu dikaji secara rohani. Kemerdekaan yg ditawarkan seperti ikatan yg membelenggu.



Tanpa kita sadari, bagian keengganan kita itu menjadi penghalang yang hampir tak terlihat dalam penyerahan hidup kita padaNya. Memang ada bagian yg kita harus kerjakan, dg tangan kita ttp semua tp kata salomo, hasilnya tetap Tuhanlah yg menentukan.



Penyimpangan kebenaran memang sedang terjadi. Kebanyakan orang percaya bahwa pada dasarnya bagian2 dalam kesuksesan adalah eksternal effect yang bisa diraih dengan usaha yg maksimal disertai dg optimisme. Raja Daud membantah hal ini setelah mengadakan penelitian thd kesuksesan orang diluar Tuhan. Raja Daud mendapatkan bahwa ternyata kesuksesan orang fasik itu adalah bagaikan berdiri dan berjalan di tanah yg licin dan arahnya kepada kebinasaan. Artinya mudah tergelincir dan jatuh dan tidak pernah bangkit lagi...



Ttp ada bantahan seperti ini ....oohhh itu tidak di dunia ini banyak kok orang sukses diluar Tuhan.... dan jumlahnya melebihi orang benar yg sukses....!!!!



Memang benar.... tetapi pertanyaannya adalah apakah mereka adalah orang yang sama yang tetap tegak berdiri? Ada banyak bukti bahwa hanya orang benarlah yg lebih tahan lama alias awet bahkan dikatakan anak cucunya tidak pernah menjadi peminta2 bahkan menjadi berkat. Karena memang rancangan Tuhan adalah damai sejahtera. Sebaliknya orang fasik itu sepertinya cuma suksesnya yg awet tp orangnya terus berganti......



Oleh karena itu jangan biarkan roh jahat membingungkan kita. Berkat Tuhanlah yg membuat kita sukses dan bahagia dan bukan jerih payah kita...(mksdnya kita bekerja keras tp tetap yg menentukan yg sukses adalah Tuhan)

Oleh karena itu ambillah sikap ini:



Dengan mendengar aku mau menerima. Dengan melihat aku mau bertindak. Namun kebahagiaan kita terletak dalam menerima Allah...

No comments:

Post a Comment

silahkan isi Comment Anda :